Dedi Mulyadi Terlibat Debat Panas dengan Pelajar soal Larangan Wisuda Sekolah
Politisi sekaligus tokoh masyarakat, Dedi Mulyadi, menjadi sorotan setelah terlibat dalam debat panas dengan seorang pelajar terkait larangan wisuda sekolah. Peristiwa itu terjadi saat Dedi mengadakan kunjungan ke sebuah sekolah menengah di daerah Jawa Barat pada awal pekan ini.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi menyinggung soal larangan penyelenggaraan acara wisuda sekolah yang belakangan ramai diberlakukan oleh sejumlah pemerintah daerah. Ia berpendapat bahwa wisuda di tingkat TK, SD, SMP, maupun SMA sering kali memberatkan orang tua siswa secara finansial dan dinilai tidak sesuai dengan esensi pendidikan.
“Yang lulus itu biasa saja, bukan sesuatu yang harus dirayakan berlebihan hingga membebani biaya orang tua,” kata Dedi di hadapan para siswa.
Pernyataan tersebut langsung mengundang reaksi dari salah satu pelajar yang hadir. Siswa tersebut dengan lantang membela tradisi wisuda, menganggap bahwa momen tersebut penting sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mereka selama bertahun-tahun bersekolah.
“Menurut saya, wisuda itu bukan hanya soal biaya, Pak, tapi bentuk penghargaan bagi kami yang sudah berjuang menyelesaikan sekolah,” ujar pelajar tersebut.
Perdebatan pun memanas saat Dedi menegaskan bahwa penghargaan terhadap prestasi seharusnya tidak perlu dibarengi dengan acara seremonial yang berlebihan dan mengutamakan substansi daripada kemewahan.
Meskipun diskusi berjalan cukup sengit, Dedi tetap menghargai pendapat sang pelajar dan mengajak semua pihak untuk melihat persoalan ini dari berbagai sudut pandang. Ia menekankan bahwa tujuan utamanya adalah untuk menjaga pendidikan tetap fokus pada nilai dan proses, bukan pada selebrasi.
Debat tersebut menjadi viral di media sosial dan memancing beragam komentar dari warganet. Ada yang mendukung pandangan Dedi soal pentingnya kesederhanaan dalam pendidikan, namun tak sedikit pula yang berpihak pada pendapat pelajar, menganggap wisuda sebagai momen penting yang layak dirayakan.