Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, PAN: Banyak Prestasi yang Patut Dikenang
Usulan menjadikan Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional kembali mencuat ke ruang publik. Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi salah satu pihak yang memberikan dukungan terhadap wacana tersebut, dengan menekankan bahwa selama masa kepemimpinannya, Soeharto telah memberikan banyak kontribusi besar bagi bangsa Indonesia.

PAN Soroti Capaian Soeharto
Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, menyebut bahwa Soeharto layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional karena memiliki sederet prestasi yang meninggalkan jejak kuat dalam sejarah pembangunan Indonesia. Menurutnya, banyak hal yang dapat dikenang dari masa pemerintahan Soeharto, khususnya dalam bidang pembangunan infrastruktur, swasembada pangan, serta stabilitas politik dan ekonomi nasional.
“Soeharto punya kontribusi besar terhadap pembangunan nasional. Banyak capaian yang tidak bisa dipungkiri, terutama di sektor pertanian dan pengentasan kemiskinan,” ujar Yandri dalam pernyataannya kepada media.
Buka Ruang Diskusi Sejarah
PAN menilai bahwa usulan ini seharusnya dipandang dari sudut pandang sejarah secara menyeluruh. Mereka juga mendorong agar masyarakat dan sejarawan melihat rekam jejak Soeharto secara objektif, tanpa mengesampingkan berbagai dinamika politik yang terjadi di akhir masa pemerintahannya.
“Penilaian terhadap gelar Pahlawan Nasional tentu harus menyeluruh. Baik kontribusi maupun kontroversi harus dikaji oleh para ahli sejarah, dan biarlah masyarakat yang menilainya secara adil,” tambah Yandri.
Respons Publik dan Pemerintah
Wacana ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Sebagian kalangan menilai Soeharto pantas dihargai atas jasanya membangun Indonesia, terutama di masa awal Orde Baru. Namun tak sedikit pula yang menyoroti pelanggaran HAM dan praktik korupsi yang mencoreng masa akhir kepemimpinannya.
Pemerintah sendiri melalui Kementerian Sosial dan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, masih akan melakukan kajian mendalam sebelum menentukan layak tidaknya Soeharto memperoleh gelar tersebut.
Pengajuan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto membuka kembali diskusi publik tentang sejarah dan warisan kepemimpinan di Indonesia. Apapun hasil akhirnya, penilaian terhadap tokoh sejarah harus dilakukan secara menyeluruh, adil, dan berdasarkan fakta.