Taman Safari Indonesia Terseret Konflik Antara OCI dan Mantan Pemain Sirkus

Taman Safari Indonesia Terseret Konflik Antara OCI dan Mantan Pemain Sirkus

Bogor – Taman Safari Indonesia (TSI), salah satu destinasi wisata edukasi satwa ternama di Indonesia, mendadak menjadi sorotan setelah namanya disebut-sebut dalam konflik yang melibatkan organisasi Orangutan Circus Indonesia (OCI) dan sejumlah mantan pemain sirkus.

Polemik ini mencuat ke publik usai beberapa mantan pemain sirkus mengungkap dugaan perlakuan tidak adil yang mereka alami selama bekerja di bawah naungan OCI. Mereka menyoroti sistem kerja yang dinilai eksploitatif dan tidak memberikan jaminan kesejahteraan jangka panjang, terutama setelah masa kontrak selesai. Dalam serangkaian unggahan media sosial dan wawancara terbuka, beberapa nama juga menyebut Taman Safari Indonesia sebagai salah satu pihak yang pernah bekerja sama dengan OCI dalam penyelenggaraan pertunjukan satwa.

Pihak Taman Safari Indonesia melalui pernyataan resminya menyatakan bahwa kerja sama yang pernah dilakukan dengan OCI murni bersifat kontraktual dan dalam batasan tertentu sesuai dengan regulasi yang berlaku. “Kami tidak memiliki keterlibatan langsung dalam operasional OCI. Semua kerja sama yang dilakukan telah melalui proses evaluasi dan mematuhi prinsip kesejahteraan satwa,” ujar juru bicara TSI.

Namun, reaksi publik tak terbendung. Sejumlah pecinta satwa dan aktivis hak-hak pekerja mendesak adanya audit transparan terhadap semua bentuk kerja sama pertunjukan yang melibatkan satwa dan manusia di lingkungan lembaga konservasi.

Sementara itu, OCI sendiri belum memberikan klarifikasi resmi yang memadai terkait tudingan dari eks pemain sirkus. Konflik internal tampaknya masih bergulir, dengan beberapa pihak mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

Kasus ini menjadi peringatan penting akan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan etika dalam dunia pertunjukan, terutama yang melibatkan satwa. Taman Safari Indonesia, sebagai lembaga konservasi yang memiliki reputasi internasional, kini dihadapkan pada tantangan untuk memperkuat komitmennya dalam perlindungan hak satwa dan etos kerja yang adil.