Heboh! Anggota DPRD Sumut Ribut dan Diduga Cekik Pramugari Saat Penerbangan

Heboh! Anggota DPRD Sumut Ribut dan Diduga Cekik Pramugari Saat Penerbangan

Sebuah insiden tak terduga terjadi di dalam sebuah pesawat yang sedang terbang dari Medan ke Jakarta pada hari Sabtu (13/4), yang melibatkan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara. Kejadian tersebut segera menjadi viral setelah sebuah video yang menunjukkan cekcok antara anggota dewan tersebut dan pramugari beredar luas di media sosial.

Menurut saksi mata, peristiwa bermula saat pramugari yang bertugas meminta penumpang untuk mengikuti prosedur keselamatan penerbangan, namun anggota DPRD Sumut yang tidak disebutkan namanya itu diduga merasa tidak puas dengan pelayanan dan mulai mengeluarkan kata-kata kasar. Situasi semakin memanas, dan diduga terjadi kontak fisik antara kedua belah pihak.

Dalam rekaman video yang viral, tampak jelas bahwa pria tersebut terlibat cekcok dengan pramugari, bahkan ada dugaan bahwa ia mencoba mencekik pramugari tersebut, meskipun dalam video tersebut tidak terlihat secara jelas bagaimana peristiwa itu terjadi.

Pihak maskapai yang terlibat langsung merespons insiden ini dan mengungkapkan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian tersebut. “Kami sangat menyesalkan insiden ini. Pihak manajemen kami segera berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa tindakan yang sesuai akan diambil,” kata juru bicara maskapai.

Sementara itu, anggota DPRD Sumut yang terlibat dalam kejadian tersebut belum memberikan klarifikasi atau penjelasan secara langsung kepada media. Namun, sejumlah sumber dari pemerintah setempat mengungkapkan bahwa insiden ini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Banyak netizen yang mengecam tindakan kekerasan, terutama karena insiden tersebut melibatkan seorang pejabat publik. Di sisi lain, beberapa pihak juga mempertanyakan bagaimana kejadian seperti ini bisa terjadi, mengingat peran anggota DPRD seharusnya menjadi teladan dalam bertindak dan bersikap.

Hingga saat ini, belum ada tindakan resmi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut mengenai kasus ini. Para pengamat politik dan masyarakat berharap agar kasus ini diselesaikan secara transparan dan memberi efek jera agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.