MU Dipastikan Menutup Premier League dengan Raihan Poin Terendah Sepanjang Sejarah
Musim 2024/2025 menjadi salah satu periode paling kelam dalam sejarah Manchester United di era Premier League. Klub berjuluk Setan Merah tersebut dipastikan akan menutup musim dengan raihan poin terendah mereka sejak format Premier League diterapkan.

Hingga pekan ke-34, Manchester United hanya mampu mengumpulkan 50 poin dari 34 pertandingan. Dengan sisa empat laga tersisa, poin maksimal yang bisa mereka capai adalah 62 poin — jauh di bawah pencapaian mereka di musim-musim sebelumnya.
Rekor poin terendah MU sebelumnya terjadi pada musim 2013/2014 — musim pertama setelah pensiunnya Sir Alex Ferguson — di mana mereka finis di posisi ketujuh dengan 64 poin di bawah arahan David Moyes. Namun musim ini, rekor tersebut dipastikan akan terlewati.
Penampilan inkonsisten menjadi salah satu biang keladi keterpurukan MU. Lini belakang yang keropos, lini tengah yang kurang kreatif, serta lini serang yang tumpul membuat mereka kesulitan meraih kemenangan secara konsisten. Selain itu, badai cedera yang menghantam beberapa pemain kunci juga turut memperparah situasi.
Di bawah asuhan Erik ten Hag, ekspektasi tinggi sempat disematkan setelah musim sebelumnya MU berhasil finis di posisi ketiga dan meraih trofi Carabao Cup. Namun performa musim ini jauh dari harapan, membuat posisi sang manajer kini berada di ujung tanduk.
Reaksi dari para fans pun beragam, sebagian besar menunjukkan kekecewaan mendalam atas performa tim. Seruan untuk perombakan besar-besaran baik di level pemain maupun manajemen kembali menggema di media sosial.
Jika tidak ada perbaikan signifikan dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin Manchester United akan terus terjebak dalam era keterpurukan yang semakin panjang, menjauh dari masa kejayaan mereka di bawah Sir Alex Ferguson.