Tribun Liputan Gudang Informasi dan Berita Terpercaya
Bupati Lucky Hakim Terancam Diberhentikan Sementara Usai Diduga Liburan ke Jepang Tanpa Izin
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, tengah menjadi sorotan publik usai beredar kabar bahwa dirinya melakukan perjalanan ke Jepang tanpa izin resmi dari pemerintah provinsi maupun kementerian terkait. Dugaan tersebut kini memicu reaksi keras, termasuk wacana pemberhentian sementara dari jabatannya.
Informasi mengenai keberangkatan Lucky Hakim ke Jepang mencuat di media sosial dan diperkuat oleh sejumlah foto serta video yang memperlihatkan kehadirannya di beberapa destinasi wisata di Negeri Sakura. Perjalanan itu diduga berlangsung saat dirinya masih aktif menjabat sebagai Bupati dan tanpa adanya surat izin cuti dari otoritas terkait.
Pejabat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengaku belum menerima permohonan izin resmi atas keberangkatan tersebut. “Kami tidak pernah menerima surat permohonan cuti atau izin perjalanan dinas dari Pak Lucky selama periode itu,” ujar salah satu pejabat yang enggan disebut namanya.
Tindakan ini dinilai melanggar aturan administrasi dan etika sebagai pejabat publik. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah yang bepergian ke luar negeri harus mendapatkan izin tertulis dari Kementerian Dalam Negeri. Jika terbukti melanggar, sanksi administratif hingga pemberhentian sementara bisa dijatuhkan.
Menteri Dalam Negeri juga telah dimintai klarifikasi terkait hal ini. “Kami akan mengecek kebenaran informasi ini. Jika benar dilakukan tanpa izin, tentu ada mekanisme sanksi yang berlaku,” kata salah satu pejabat dari Kemendagri.
Sementara itu, pihak Pemerintah Kabupaten Indramayu belum memberikan pernyataan resmi mengenai dugaan ini. Namun, tekanan dari publik dan DPRD setempat mulai meningkat. Beberapa anggota dewan meminta agar masalah ini ditindaklanjuti secara transparan dan profesional.
Jika proses investigasi membuktikan bahwa Lucky Hakim benar melanggar prosedur dan etika, maka bukan tidak mungkin ia akan diberhentikan sementara hingga ada keputusan lebih lanjut.
