Merasa Dirugikan, Pelatih Dewa United Protes Keras terhadap Wasit VAR di Laga Kontra PSS Sleman
Laga antara Dewa United dan PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 tidak hanya diwarnai dengan aksi-aksi seru di lapangan, tetapi juga kontroversi yang melibatkan keputusan wasit VAR. Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sejumlah keputusan wasit yang menurutnya merugikan timnya.
Momen Kontroversial
Pertandingan yang berlangsung ketat ini sempat dihentikan beberapa kali untuk mengecek VAR, termasuk insiden di area kotak penalti. Salah satu momen yang menjadi sorotan adalah ketika pemain Dewa United, Karim Rossi, terlihat dilanggar oleh bek PSS di kotak penalti. Namun, setelah mengecek VAR, wasit memutuskan untuk tidak memberikan penalti.
“Saya tidak mengerti keputusan itu. Jelas sekali pemain kami dilanggar, dan semua yang melihat tayangan ulang akan setuju. Tapi entah bagaimana, VAR tidak mengubah keputusan wasit,” ungkap Riekerink dengan nada kesal dalam konferensi pers usai pertandingan.
Tanggapan Pelatih
Selain insiden penalti, Riekerink juga menyoroti inkonsistensi wasit dalam mengatur permainan. Menurutnya, beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh pemain PSS tidak mendapatkan hukuman yang layak, sementara Dewa United justru lebih sering terkena peringatan.
“Saya merasa ini sangat tidak adil. Jika teknologi VAR ada untuk membantu membuat keputusan yang lebih baik, mengapa masih ada kesalahan seperti ini?” lanjut pelatih asal Belanda tersebut.
Respon PSS Sleman
Di sisi lain, pelatih PSS Sleman, Marian Mihail, menganggap keputusan wasit sudah sesuai dengan jalannya pertandingan. “VAR memang terkadang menghasilkan keputusan yang tidak memuaskan semua pihak, tapi kami percaya wasit telah melakukan tugasnya dengan adil,” ujarnya.
Harapan untuk Ke Depan
Meski berhasil meraih kemenangan tipis 2-1, Riekerink berharap kejadian serupa tidak terulang di pertandingan berikutnya. Ia meminta operator VAR dan wasit Liga 1 untuk lebih profesional dalam menjalankan tugas mereka demi menjaga integritas kompetisi.
“Kami hanya ingin diperlakukan adil. Semua tim bekerja keras untuk meraih hasil terbaik, dan keputusan wasit seharusnya tidak menjadi faktor penentu utama,” tutupnya.
Kontroversi ini menambah panjang daftar protes terhadap penggunaan VAR di Liga 1 musim ini. Para penggemar kini menantikan bagaimana operator kompetisi merespons keluhan tersebut demi meningkatkan kualitas liga.