Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi Meningkat, Warga 3 Desa di Sikka Dievakuasi
Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir, memicu potensi ancaman erupsi yang membahayakan keselamatan warga sekitar. Dalam upaya mitigasi bencana, pemerintah setempat bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera mengeluarkan keputusan untuk mengevakuasi ribuan warga dari tiga desa yang terletak di kaki gunung tersebut.
Peningkatan Aktivitas Vulkanik
Gunung Lewotobi, yang terletak di wilayah timur Pulau Flores, telah menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik yang intens sejak beberapa hari lalu. Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan bahwa gunung api ini telah mengeluarkan kolom asap dan abu vulkanik hingga ketinggian 3.000 meter dari puncak gunung. Aktivitas ini menunjukkan adanya potensi erupsi yang semakin mengkhawatirkan.
PVMBG telah menetapkan status waspada untuk Gunung Lewotobi, dan mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati zona berbahaya dalam radius 3 km dari puncak gunung. Peningkatan aktivitas vulkanik ini membuat pihak berwenang memutuskan untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di daerah-daerah rawan yang diperkirakan bisa terdampak langsung oleh erupsi atau hujan abu.
Warga 3 Desa Dievakuasi
Tiga desa yang terletak di sekitar Gunung Lewotobi, yaitu Desa Sikka, Desa Watublapi, dan Desa Rangkong, menjadi fokus evakuasi. Desa-desa tersebut terletak cukup dekat dengan gunung dan diperkirakan berada dalam zona rawan akibat peningkatan aktivitas vulkanik.
Sebanyak lebih dari 1.000 orang dari ketiga desa tersebut dievakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman, seperti balai desa dan pusat evakuasi yang telah disiapkan oleh BPBD. Proses evakuasi berjalan lancar, meskipun cuaca yang kurang mendukung sempat memperlambat perjalanan warga yang hendak pindah ke lokasi aman.
Langkah Tanggap Darurat
Selain evakuasi, pemerintah setempat juga mengaktifkan tim tanggap darurat untuk membantu mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi akibat erupsi. BPBD bersama TNI, Polri, serta relawan juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi bencana alam ini.
Selain itu, pihak berwenang terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Lewotobi, dengan melakukan pemantauan rutin terhadap keluarnya asap, gempa vulkanik, serta perubahan kondisi puncak gunung. Semua data yang diperoleh akan digunakan untuk memberikan peringatan dini jika ada peningkatan yang lebih signifikan.
Kondisi Terkini dan Kesiapsiagaan Masyarakat
Hingga saat ini, kondisi di sekitar Gunung Lewotobi masih stabil meskipun aktivitas vulkanik tetap meningkat. Masyarakat yang telah dievakuasi diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas. Proses pemantauan terus dilakukan, dan jika diperlukan, evakuasi lebih lanjut bisa saja dilakukan tergantung pada perkembangan aktivitas gunung.
Pemerintah setempat juga menyiapkan kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara bagi warga yang terdampak. Dalam situasi ini, solidaritas antarwarga dan relawan sangat penting untuk mendukung upaya pemulihan pasca bencana.
Kesimpulan
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi yang terjadi baru-baru ini memicu langkah evakuasi terhadap warga di tiga desa sekitar. Keputusan ini diambil untuk menghindari potensi ancaman yang bisa ditimbulkan oleh erupsi atau hujan abu vulkanik. Meski kondisi di sekitar gunung saat ini masih terkendali, warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang. Pemerintah dan tim tanggap darurat terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah terdampak.