Anak Crazy Rich Makassar Ditipu untuk Lolos Tes Akpol, Rugi Rp4,9 Miliar
Makassar – Seorang anak dari keluarga konglomerat di Makassar menjadi korban penipuan dengan iming-iming lolos seleksi Akademi Kepolisian (Akpol). Akibat penipuan ini, keluarga tersebut mengalami kerugian hingga Rp4,9 miliar.
Kasus ini terungkap setelah keluarga korban melaporkannya ke pihak berwajib. Modus pelaku adalah menjanjikan jalur “pasti lolos” dalam seleksi Akpol, dengan meminta sejumlah uang secara bertahap sebagai “biaya pengurusan”. Namun, setelah uang diserahkan, pelaku tak memenuhi janji dan justru menghilang.
Kronologi Penipuan
Menurut informasi, keluarga korban awalnya dihubungi oleh seseorang yang mengaku memiliki koneksi kuat dengan panitia penerimaan Akpol. Pelaku meyakinkan keluarga bahwa dengan “bantuan” tertentu, korban bisa dipastikan diterima. Tergiur oleh tawaran tersebut, keluarga menyerahkan uang hingga mencapai total Rp4,9 miliar.
Namun, setelah proses seleksi berakhir, korban tidak dinyatakan lulus, dan pelaku pun sulit dihubungi. Merasa tertipu, keluarga akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi.
Investigasi dan Langkah Hukum
Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan memastikan modus penipuan serupa tidak terulang. “Kami sudah menerima laporan dan sedang mengumpulkan bukti serta saksi untuk menindaklanjuti kasus ini,” ujar salah satu pejabat kepolisian.
Penipuan terkait seleksi pendidikan dan jabatan kerap terjadi dengan memanfaatkan ambisi korban untuk mendapatkan posisi strategis. Polisi mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak mudah tergiur oleh tawaran “jalur cepat” yang tidak resmi.
Pelajaran bagi Masyarakat
Kasus ini menjadi pengingat bahwa seleksi resmi di lembaga seperti Akpol tidak bisa diintervensi dengan cara-cara ilegal. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti prosedur resmi dan melaporkan jika menemukan praktik penipuan serupa.
Kerugian besar yang dialami keluarga korban juga menjadi pelajaran penting bahwa ambisi tanpa kewaspadaan bisa membuka celah bagi tindakan kriminal. Kini, publik menantikan perkembangan lebih lanjut terkait pengusutan kasus ini oleh kepolisian.