Free Hit Counter
Alisson Kritik Format Baru Liga Champions: Bagus untuk Fans, tapi...
Alisson Kritik Format Baru Liga Champions: Bagus untuk Fans, tapi...-sport.detik.com

Alisson Kritik Format Baru Liga Champions: Bagus untuk Fans, tapi…

Alisson Kritik Format Baru Liga Champions: Bagus untuk Fans, tapi…

Kiper andalan Liverpool, Alisson Becker, angkat bicara terkait perubahan format baru Liga Champions yang akan mulai diterapkan pada musim 2024/2025. Meskipun banyak yang memuji format baru ini karena akan memberikan lebih banyak pertandingan seru, Alisson mengungkapkan kekhawatirannya dari sudut pandang para pemain. Menurutnya, format baru mungkin menguntungkan fans, tetapi bisa menjadi beban tambahan bagi para pemain yang sudah menjalani jadwal padat.

 

Alisson Kritik Format Baru Liga Champions: Bagus untuk Fans, tapi...
Alisson Kritik Format Baru Liga Champions: Bagus untuk Fans, tapi…-sport.detik.com

 

Format Baru Liga Champions

Sebagai informasi, Liga Champions akan menerapkan format baru yang dikenal sebagai “Swiss model”. Format ini menghapus sistem grup tradisional dan menggantikannya dengan satu tabel besar di mana masing-masing tim akan memainkan 8 pertandingan melawan lawan yang berbeda. Dari sini, 8 tim teratas otomatis lolos ke babak 16 besar, sementara tim peringkat 9 hingga 24 akan bersaing di play-off untuk memperebutkan sisa tempat di fase gugur.

Perubahan ini dipuji oleh banyak pihak karena memperkenalkan lebih banyak pertandingan kompetitif antara klub-klub besar sejak awal kompetisi. Fans tentu antusias dengan lebih banyak aksi sepak bola berkualitas tinggi. Namun, bagi para pemain, hal ini tidak sepenuhnya positif.

Kritik Alisson terhadap Jadwal Padat

Dalam wawancara baru-baru ini, Alisson menekankan kekhawatirannya terhadap peningkatan jumlah pertandingan di Liga Champions, yang dianggapnya bisa membuat pemain kelelahan secara fisik dan mental. “Format baru ini jelas bagus untuk penggemar. Mereka akan mendapatkan lebih banyak pertandingan yang menarik, lebih banyak aksi. Tapi bagi kami, para pemain, ini bisa menjadi masalah,” ujar Alisson.

Dia melanjutkan, “Kami sudah memainkan begitu banyak pertandingan sepanjang musim, baik di level klub maupun internasional. Liga Champions adalah kompetisi paling bergengsi, dan semua tim ingin menurunkan pemain terbaik mereka. Tetapi dengan jadwal yang semakin padat, risikonya adalah pemain akan lebih sering cedera, atau tidak bisa tampil maksimal di setiap pertandingan.”

BACA JUGA  Hasil Olimpiade 2024: Akhir Perjuangan Lalu Muhammad Zohri

Alisson juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait kesehatan jangka panjang para pemain. Menurutnya, meskipun klub dan liga memiliki tim medis yang profesional, frekuensi pertandingan yang tinggi dapat mempercepat kelelahan otot dan memperbesar risiko cedera parah.

Dampak pada Kualitas Permainan

Selain aspek kesehatan, Alisson juga berbicara tentang potensi dampak format baru ini terhadap kualitas permainan di atas lapangan. “Dengan lebih banyak pertandingan, akan sulit bagi para pemain untuk selalu berada dalam kondisi puncak. Pemain mungkin akan terpaksa merotasi skuat lebih sering, dan itu bisa memengaruhi kualitas permainan tim,” ungkap kiper Brasil tersebut.

Dia menambahkan bahwa terlalu banyak pertandingan berisiko menurunkan level intensitas dan kompetisi yang biasa ditampilkan di ajang Liga Champions. “Sepak bola adalah tentang momen-momen spesial, dan ketika pertandingan menjadi terlalu banyak, momen itu bisa terasa kurang intens,” tambah Alisson.

Dukungan dan Kritik dari Kalangan Pemain Lain

Pendapat Alisson ini juga mendapat dukungan dari beberapa pemain lain yang merasakan dampak langsung dari padatnya jadwal. Pemain seperti Kevin De Bruyne dari Manchester City dan Toni Kroos dari Real Madrid sebelumnya juga menyampaikan kritik serupa terkait penambahan jumlah pertandingan di kompetisi internasional.

Namun, di sisi lain, beberapa pemain dan pelatih menyambut baik format baru ini karena dianggap memberikan peluang lebih besar bagi klub-klub untuk bersaing dan meraih keuntungan finansial lebih banyak dari siaran dan tiket pertandingan.

Bagus untuk Fans, tapi Tantangan bagi Pemain

Format baru Liga Champions memang menghadirkan lebih banyak pertandingan seru bagi para penggemar, tetapi di sisi lain, para pemain seperti Alisson mengingatkan bahwa peningkatan intensitas dan frekuensi pertandingan bisa berdampak buruk pada kondisi fisik mereka. Tantangan ke depan adalah menemukan keseimbangan antara memberikan hiburan yang maksimal untuk fans dan menjaga kesehatan serta kualitas permainan para pemain di level tertinggi.

BACA JUGA  UPDATE Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia Ungguli Australia dan China

Hanya waktu yang akan menunjukkan bagaimana perubahan ini memengaruhi dinamika kompetisi dan performa para pemain di masa mendatang. Namun, dengan kritik yang sudah mulai muncul, UEFA mungkin perlu mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi para pesepakbola profesional dalam menyusun jadwal yang lebih adil dan manusiawi.