Balik dari Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata Diganjar Kartu Merah di Menit Ke-13 dan Sindir PSS Sleman
Kiper utama Bali United, Nadeo Argawinata, mengalami momen yang tidak menyenangkan setelah kembali dari tugas bersama Timnas Indonesia. Dalam laga lanjutan Liga 1 melawan PSS Sleman, Nadeo mendapat kartu merah di menit ke-13, yang mengubah jalannya pertandingan dan berdampak besar pada performa Bali United.
Pertandingan yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, berlangsung sengit sejak peluit pertama. PSS Sleman tampil dengan tempo tinggi, mencoba menekan Bali United yang harus beradaptasi dengan kembalinya Nadeo setelah memperkuat Timnas. Namun, di menit ke-13, insiden tak terduga terjadi. Nadeo terlibat dalam duel dengan penyerang PSS Sleman di luar kotak penalti, yang dianggap wasit sebagai pelanggaran keras. Tanpa ragu, wasit mengeluarkan kartu merah langsung, memaksa Bali United bermain dengan 10 pemain sepanjang sisa pertandingan.
Kartu merah ini memancing reaksi beragam dari para penggemar, khususnya pendukung Bali United yang merasa keputusan tersebut terlalu berat. Di sisi lain, pelatih Bali United juga terlihat kecewa dengan insiden tersebut, menganggap momen itu sebagai titik balik yang menyulitkan strategi tim. “Keputusan yang sangat berat. Kami harus kehilangan Nadeo di awal laga, dan itu jelas memengaruhi permainan kami secara keseluruhan,” ungkap sang pelatih setelah pertandingan.
Meski bermain dengan 10 pemain, Bali United tetap berusaha tampil solid. Namun, ketangguhan mereka diuji oleh PSS Sleman yang memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk mendominasi penguasaan bola dan menciptakan peluang. Kendati demikian, Bali United mampu menahan serangan demi serangan dari tim tuan rumah, meskipun harus kebobolan satu gol di babak kedua.
Sementara itu, Nadeo Argawinata secara tidak langsung menyindir PSS Sleman melalui unggahan media sosialnya pasca pertandingan. Dalam unggahan tersebut, Nadeo menyebutkan bahwa meskipun situasi berat dialaminya, ia tetap menghargai keputusan wasit. Namun, ia juga menyisipkan komentar yang tampak menyindir permainan PSS Sleman. “Kadang, kita harus belajar menang tanpa harus memanfaatkan kartu,” tulis Nadeo dalam unggahannya, yang langsung menarik perhatian banyak netizen dan penggemar sepak bola.
Sindiran ini memicu reaksi dari pendukung PSS Sleman, yang sebagian besar membela tim mereka dan menilai bahwa kartu merah untuk Nadeo adalah keputusan yang tepat. Di sisi lain, pendukung Bali United bersimpati dengan situasi yang dialami Nadeo dan menilai permainan PSS Sleman tidak cukup impresif meski unggul jumlah pemain.
Dengan hasil ini, PSS Sleman berhasil mendapatkan tiga poin penting di kandang, sementara Bali United harus pulang dengan tangan hampa dan kehilangan kiper andalan mereka untuk beberapa pertandingan ke depan akibat sanksi kartu merah tersebut. Bali United kini perlu mencari solusi cepat dalam hal penjaga gawang, mengingat absennya Nadeo akan memengaruhi laga-laga penting berikutnya.
Insiden kartu merah ini juga menjadi sorotan media dan perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola nasional, terutama terkait peran wasit dalam memutuskan momen-momen krusial yang bisa memengaruhi hasil pertandingan.