Free Hit Counter
Sebut Jokowi Membabi Buta Jegal Partai, Wanda Hamidah Keluar dari Golkar Saat Bahlil Jadi Ketum
Sebut Jokowi Membabi Buta Jegal Partai, Wanda Hamidah Keluar dari Golkar Saat Bahlil Jadi Ketum-wartakota.tribunnews.com

Sebut Jokowi Membabi Buta Jegal Partai, Wanda Hamidah Keluar dari Golkar Saat Bahlil Jadi Ketum

Sebut Jokowi Membabi Buta Jegal Partai, Wanda Hamidah Keluar dari Golkar Saat Bahlil Jadi Ketum

Jakarta, 22 Agustus 2024 – Dunia politik Indonesia kembali dikejutkan oleh langkah kontroversial Wanda Hamidah, salah satu politikus senior dan anggota Partai Golkar. Wanda mengumumkan pengunduran dirinya dari Golkar, menyusul terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum baru partai tersebut. Keputusan ini semakin menarik perhatian setelah Wanda secara terbuka mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi), menudingnya “membabi buta” dalam menjegal partai-partai politik tertentu.

 

Sebut Jokowi Membabi Buta Jegal Partai, Wanda Hamidah Keluar dari Golkar Saat Bahlil Jadi Ketum
Sebut Jokowi Membabi Buta Jegal Partai, Wanda Hamidah Keluar dari Golkar Saat Bahlil Jadi Ketum-wartakota.tribunnews.com

 

Wanda Hamidah dan Kritik Terhadap Jokowi

Wanda Hamidah, yang selama ini dikenal sebagai politisi vokal dan berpengaruh di Golkar, tidak segan-segan menyuarakan ketidakpuasannya terhadap situasi politik nasional saat ini. Dalam pernyataan terbarunya, Wanda menuduh Jokowi menggunakan kekuasaan eksekutifnya untuk melemahkan partai-partai politik yang dianggap berpotensi menjadi ancaman bagi pemerintahannya.

Menurut Wanda, upaya Jokowi untuk mengonsolidasikan kekuatan politiknya semakin terlihat jelas, terutama setelah Pilpres 2024 mendekat. “Apa yang kita lihat sekarang adalah tindakan membabi buta untuk menjegal partai-partai yang berseberangan atau yang tidak sesuai dengan kepentingan kekuasaan. Ini bukan demokrasi yang kita perjuangkan,” ujar Wanda dalam sebuah wawancara.

Bahlil Lahadalia Terpilih Jadi Ketum Golkar

Konteks pengunduran diri Wanda Hamidah tidak bisa dilepaskan dari terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum baru Partai Golkar. Bahlil, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi, terpilih dalam musyawarah nasional Golkar yang berlangsung di tengah kontroversi dan dinamika internal partai. Banyak pihak menilai bahwa terpilihnya Bahlil merupakan hasil dari manuver politik yang mendapat dukungan dari lingkaran kekuasaan.

Wanda Hamidah, yang dikenal memiliki pandangan berbeda dengan beberapa kebijakan Bahlil, menganggap bahwa arah baru yang dibawa oleh kepemimpinan Bahlil akan menjauhkan Golkar dari nilai-nilai dan prinsip yang selama ini dipegangnya. “Golkar bukan lagi rumah politik yang sesuai dengan visi saya. Saya tidak bisa mendukung kepemimpinan yang tidak mencerminkan aspirasi sejati partai,” ungkap Wanda saat mengumumkan pengunduran dirinya.

BACA JUGA  Kebakaran Toko ‘Puger’ Sumenep, Kerugian Capai Rp500 Juta

Dinamika Politik di Golkar

Golkar, sebagai salah satu partai politik tertua dan terbesar di Indonesia, saat ini berada di persimpangan jalan. Terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum diharapkan bisa membawa angin segar bagi partai, namun juga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perpecahan internal, terutama di kalangan kader senior yang tidak sepakat dengan arah baru partai di bawah Bahlil.

Wanda Hamidah merupakan salah satu kader senior yang memilih untuk mundur, dan langkahnya ini bisa menjadi pemicu bagi kader-kader lain yang merasakan hal serupa. Ada spekulasi bahwa gelombang pengunduran diri lainnya mungkin terjadi, terutama jika Bahlil gagal merangkul semua faksi dalam partai.

Respon dari Lingkaran Kekuasaan

Langkah Wanda yang secara terbuka mengkritik Jokowi tentu saja tidak luput dari perhatian. Beberapa analis politik menilai bahwa kritik Wanda dapat memperkeruh hubungan antara Golkar dan pemerintah, terutama jika isu ini terus berkembang. Namun, hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Istana atau dari Presiden Jokowi terkait tuduhan tersebut.

Bahlil Lahadalia, sebagai Ketua Umum baru, juga dihadapkan pada tantangan besar untuk menjaga kesatuan partai sekaligus menavigasi hubungan Golkar dengan pemerintahan Jokowi. Sikap dan keputusan Bahlil dalam menghadapi situasi ini akan sangat menentukan arah Golkar ke depan, terutama menjelang Pemilu 2024.

Kesimpulan

Keputusan Wanda Hamidah untuk keluar dari Golkar dan kritik tajamnya terhadap Jokowi menambah panas suhu politik nasional yang sudah memanas menjelang Pemilu 2024. Terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Golkar menjadi titik krusial dalam perjalanan partai ini, dengan tantangan besar untuk menjaga kesatuan internal dan hubungannya dengan pemerintah. Langkah Wanda ini mungkin menjadi awal dari dinamika politik yang lebih besar, baik di dalam Golkar maupun dalam kancah politik nasional.

BACA JUGA  Megawati-Prabowo Akan Bertemu, PDIP Bantah Ingin Transaksi Politik