Serangan Udara Israel Tewaskan 90 Warga Palestina di Gaza
Gaza City, 14 Juli 2024 – Serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 90 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, serta melukai ratusan lainnya. Serangan ini merupakan eskalasi terbaru dalam konflik yang telah berlangsung lama antara Israel dan kelompok militan Palestina di Gaza.
Kronologi Kejadian
Serangan udara Israel dimulai pada malam hari, menargetkan sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian dan operasi kelompok militan. Menurut sumber militer Israel, serangan ini adalah respon terhadap serangan roket yang diluncurkan dari Gaza ke wilayah Israel sebelumnya. Namun, serangan udara tersebut juga menghantam area pemukiman padat penduduk, menyebabkan kerugian besar di kalangan warga sipil.
Dampak pada Warga Sipil
Di antara korban tewas, terdapat banyak wanita dan anak-anak yang tidak terlibat dalam konflik bersenjata. Rumah-rumah, sekolah, dan fasilitas kesehatan turut menjadi sasaran serangan, mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang parah dan membuat banyak warga kehilangan tempat tinggal. Tim penyelamat dan medis di Gaza bekerja sepanjang waktu untuk mengevakuasi korban dan memberikan perawatan darurat.
“Ini adalah bencana kemanusiaan. Rumah saya hancur, dan saya kehilangan beberapa anggota keluarga,” kata Ahmed, seorang warga Gaza yang selamat dari serangan tersebut.
Reaksi Internasional
Komunitas internasional segera merespon dengan mengecam kekerasan yang terjadi. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyerukan agar kedua belah pihak segera menghentikan kekerasan dan kembali ke meja perundingan. “Saya sangat prihatin dengan eskalasi kekerasan di Gaza. Semua pihak harus menahan diri dan menghormati hukum internasional untuk melindungi warga sipil,” kata Guterres dalam pernyataannya.
Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sejumlah negara Timur Tengah, juga menyerukan penghentian segera atas serangan tersebut dan mendesak kedua belah pihak untuk mencari solusi damai melalui dialog.
Tanggapan dari Israel dan Palestina
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan udara tersebut adalah langkah yang diperlukan untuk melindungi warga Israel dari ancaman roket yang diluncurkan oleh kelompok militan di Gaza. “Kami akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan negara dan rakyat kami,” kata Netanyahu.
Sementara itu, pihak Hamas, yang menguasai Gaza, mengecam serangan udara tersebut sebagai tindakan agresi yang tidak dapat dibenarkan. Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, mengatakan, “Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi ini, dan kami akan terus melawan penindasan ini dengan segala cara yang kami miliki.”
Situasi Kemanusiaan
Situasi di Gaza semakin memburuk dengan berlanjutnya serangan udara dan meningkatnya jumlah korban. Lembaga-lembaga kemanusiaan internasional telah mengirimkan bantuan darurat, termasuk makanan, obat-obatan, dan perlengkapan medis. Namun, blokade yang diberlakukan oleh Israel di perbatasan Gaza menyulitkan masuknya bantuan dengan cepat.
Penutup
Serangan udara Israel di Gaza yang menewaskan 90 warga Palestina menambah panjang daftar kekerasan dan penderitaan yang dialami oleh warga sipil di wilayah tersebut. Konflik ini menunjukkan urgensi bagi komunitas internasional untuk mempercepat upaya diplomasi dan mediasi guna mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Dengan meningkatnya korban jiwa dan kerusakan, harapan akan tercapainya solusi damai semakin mendesak.